Sabtu, 19 Februari 2011

Negeri 5 menara

Awalnya Alif memutuskan untuk bersekolah di Pondok Madani karena terpaksa mengikuti keinginan Amaknya untuk sekolah agama. Alif sendiri ragu dengan keputusannya itu. Namun setelah bertemu dengan Raja, Baso, Dulmajid, Atang, dan Said perlahan Alif mulai menikmati kehidupannya di Pondok. Alif dan teman-temannya memiliki hobby berkumpul di bawah menara masjid saat menunggu waktu Maghrib. Dan di bawah menara tersebut mereka menatap awan dan melukiskan impian mereka masing-masing. Karena itu mereka dijuluki Sahibul Menara...

"Dulu kami melukis langit dan membebaskan imajinasi itu lepas membumbung tinggi. Aku melihat awan yang seperti benua Amerika, Raja bersikeras awan yang sama berbentuk Eropa, sementara Atang tak yakin dengan kami berdua, dan sangat percaya bahwa awan itu berbentuk benua Afrika. Baso malah melihat semua ini dalam konteks Asia, sedangkan Said dan Dulmajid sangat nasionalis, awan itu berbentuk peta negara kesatuan Indonesia. Dulu kami tidak takut bermimpi, walau sejujurnya juga tidak tahu bagaimana merealisasikannya. Tapi lihatlah hari ini. Setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan dengan doa, Tuhan mengirim benua impian ke pelukan masing-masing. Kun fayakun, maka semula awan impian, kini hidup yang nyata. Kami berenam telah berada di lima negara yang berbeda. Di lima negara impian kami. Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar. 
Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil ..."

Novel yang menceritakan tentang suka duka Alif dan Sahibul Menara selama 4 tahun menempuh pendidikan di Pondok Madani. High recommended ! :D

Selasa, 15 Februari 2011

"There's nothing that really happened. But I feel hurt..."

Sabtu, 12 Februari 2011

"Aku sangat menginginkannya, tapi aku terlalu takut untuk mendapatkannya ..."