Sabtu, 07 Agustus 2010

Berteman dengan kematian


Hmm ... akhirnya selesai juga baca buku ini. Buku ini ditulis oleh duniasintaridwan, menceritakan tentang kisah seorang gadis (sinta sendiri) yg mengidap penyakit lupus. Penyakit yg tidak kalah berbahaya dari kanker! Kesimpulanku dari buku itu, lupus adalah penyakit yg disebabkan oleh antibodi yg menyerang organ tubuh.

Sinta berasal dari keluarga broken home. Karena itu dia memilih untuk keluar dari kota Cirebon (kota kelahirannya) dan berkuliah di Bandung. Sinta memiliki kepribadian yg selalu ceria. Suatu hari ia bermaksud untuk mendonorkan darahnya dalam acara yg diadakan oleh kampusnya. Namun, alat pengecek darah tidak mau menerima darahnya. Dan dari situlah dokter menyuruhnya untuk periksa darah. Akhirnya setelah beberapa kali memeriksakan darahnya, Sinta dinyatakan mengidap lupus.

Awalnya Sinta tidak bisa menerima kenyataan bahwa ia mengidap penyakit lupus. Karena itu dia menjadi sosok yg pendiam dan lebih sering mengurung diri di rumah. Sinta juga tidak menceritakan penyakitnya itu kepada keluarganya.

Namun akhirnya, Sinta memutuskan untuk menjadikan lupus sebagai temannya. Setiap kali lupus itu mulai kambuh, Sinta hanya menghadapinya dengan tersenyum. Perlahan, hidup Sinta mulai membaik. Kini dia berkuliah di jurusan filologi. Ia bercita-cita ingin membangun museum naskah kuno nusantara. 

My Favorite Quotation : "Hidup harus disyukuri, bahwa hidup harus dihidupi! Karena menghidupi hidup adalah obat sesungguhnya dari setiap makhluk hidup di dunia."

Well, menurutku ini buku memoar yang bagus banget. Buku ini ngajarin kita banyak hal : untuk mensyukuri kehidupan yang telah diberikanNya untuk kita, untuk nggak gampang nyerah dalam menghadapi semua cobaan, dan.... untuk tetap tersenyum dalam keadaan apapun. :)

2 komentar:

  1. Endingnya seperti apa? ... apakah dia masih Hidup? Thx sebelumnya :)

    BalasHapus
  2. iya, dia masih hidup kok ..
    kan shinta itu ya penulis novel ini.. :)

    BalasHapus